BIMTEK INOVASI GEMPITA: Edukasi Cerdas Penggunaan Obat bagi Masyarakat
GEMPITA (Gerakan Pemberian Informasi dan Edukasi Obat Oleh Tenaga Apoteker)
Kegiatan GEMPITA dilaksanakan melalui penyuluhan ke
beberapa sekolah dan posyandu di wilayah Puskesmas Hatungun. DAGUSIBU merupakan
suatu program apoteker yang
menjelaskan tentang penggunaan obat yang baik dan benar. Program ini
menjelaskan prosedur umum untuk pemberian obat-obatan dari waktu penerimaan
sampai titik di mana setelah penggunaan dan kemudian dibuang. Metode yang
digunakan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara
sosialisasi, khususnya dengan membagikan selebaran serta melakukan diskusi dan
demonstrasi DAGUSIBU. Sehingga tujuan yang dimaksudkan untuk kegiatan ini dapat
tercapai dan lingkungan tidak dirugikan oleh penggunaan obat yang tidak tepat.
Dengan diterapkannya strategi sosialisasi ini diharapkan masyarakat luas dapat
memahami bagaimana cara memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat
yang rasional. Sehingga dapat membantu masyarakat dalam pengurusan pengobatan
baik itu di lingkungan keluarga maupun masyarakat luas.
Penyuluhan dan pelatihan tentang obat dengan menjelaskan dan
mensosialisasikan Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (GEMA CERMAT).
Penggolongan obat berdasarkan nama obat bentuk sediaan, cara penggunaan,
penandaan obat dalam kemasan dan efek dari obat. Cara pengunaan obat yang
benar, penandaan yang ada dalam kemasan obat, cara pembelian obat yang benar,
cara membaca dan memahami informasi pada kemasan obat, pengunaan obat meliputi
aturan pakai, waktu minum obat, efek samping dan kontra indikasi, hingga
mengetahui bagaimana ciri-ciri obat rusak agar membantu masyarakat mengurangi
kesalahan dalam pengobatan dan memberikan pengetahuan tentang pengobatan yang
rasional serta cara penyimpanan obat agar terhindar dari kerusakan obat serta
cara pembuangan obat yang benar.
Dalam menggunakan obat hal yang harus diperhatikan
tidak hanya saat penggunaannya saja, namun cara pembuangan obat yang melewati
masa kadaluarsa pun perlu diperhatikan. Kebanyakan masyarakat masih belum
memahami bagaimana pembuangan obat secara baik dan benar. Masyarakat cenderung
membuang obat-obatan dalam keadaan kemasan masih utuh, hal ini memberikan
peluang kecurangan bagi oknum-oknum untuk melakukan pemalsuan obat-obatan.
Selain pembuangan obat faktor dalam penyimpanan obat
juga perlu diperhatikan. Masyarakat sering tidak memperhatikan bagaimana
penyimpanan obat secara baik dan benar. Kadang tak jarang ditemui obat-obatan
diletakkan atau disimpan di tempat yang sama dengan makanan, atau di
tempat-tempat dijangkau oleh anak-anak. Bila digunakan dengan tepat sesuai
kegunaannya obat dapat bekerja efektif untuk menyembuhkan suatu penyakit. Pada
saat ini, masyarakat sering melakukan kesalahan saat mendapatkan obat,
menggunakannya, menyimpannya, dan membuangnya. Hal ini dapat menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan selama pengobatan, seperti obat yang tidak
berefek dengan baik, obat yang digunakan dengan cara yang salah, penyimpanan
obat yang tidak sesuai dengan tempatnya, dan pembuangan obat yang tidak sesuai.
Untuk
mengatasi risiko tersebut, maka masyarakat perlu mengenali gangguan-gangguan
yang dirasakan, selalu mentaati dan membaca dengan teliti aturan pakai atau
peringatan yang berada dalam kemasan obat, serta mempunyai keterampilan dalam
mencari informasi obat secara tepat dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi
yang telah tersedia di masyarakat. Salah satu langkah preventif dan promotif
yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pengobatan yang tidak rasional
ialah melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan memberikan informasi obat hingga
edukasi tentang obat kepada masyarakat.