Tante Tika Cantik (Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Dan Tehnik Akupresur Untuk Pencegahan Stunting Pada Anak)

Kegiatan “Tante Tika Cantik” diawali dengan sosialisasi pelayanan kesehatan tradisional secara langsung ke aparat desa dengan tujuan agar kegiatan didukung penuh oleh pihak desa. Selanjutnya, diadakan pembentukan kelompok dan pembinaan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur pada kelompok tersebut. Kader bersama petugas kesehatan selanjutnya mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting dengan pemanfaatan TOGA dan akupresure secara mandiri serta mendorong masyarakat untuk menanam TOGA di pekarangan rumah. Melalui UKBM (Posyandu Balita), pemanfaatan TOGA juga digunakan dalam pembuatan makanan tambahan di posyandu tersebut. Ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam pemberian MP-ASI yang bersumber bahan pangan local, padat gizi, dan tradisional. Selain itu, ada juga kegiatan konseling tentang pemanfaatan TOGA dan akupresur dalam pencegahan stunting melalui kontak WA.


Poli Inovda Tapin (Poli Inovasi Daerah Kabupaten Tapin)

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mendorong kebijakan inovasi daerah perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap peran inovasi dalam mengatasi tantangan pembangunan daerah, Bappelitbang Kabupaten Tapin melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang inovatif, diperlukan upaya penguatan inovasi terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, pembinaan untuk mendorong terbentuknya agen perubahan pada perangkat daerah yang mampu berpikir inovatif, solutif, kreatif, selektif dan progresif dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. untuk itu, Bappelitbang Kabupaten Tapin membuat inovasi pelayanan Poli Inovda Tapin mendukung kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan khususnya Inovasi di Kabupaten Tapin. 


Kamar Datu Bakarangan ( Kesejahteraan Masyarakat Data Terpadu Kecamatan Bakarangan)

Kamar Datu Bakarangan merupakan kegiatan untuk jemput bola pelayanan kepada masyarakat untuk mendata masyarakat yang tercatat dalam data miskin yang tidak mampu yaitu yang rentan miskin dan miskin yang ada di masyarakat selama ini masih belum tersentuh bantuan dari pemerintah baik itu di tingkat nasional maupun di tingkat sehingga diperlukan pendataan dan verifikasi terhadap data masyarakat sehingga data yang dihasilkan akan lebih akurat dan lebih valid. sebelumnya data yang diambil adalah data statistik pada 5 tahun yang lalau karena didalam kurun waktu lima tahun perekonomian masyarakat bisa berubah seiring dengan  pertumbuhan ekonomi. kegiatan yang telah dilaksakan adalah Puskesos ( pusat kesejahteraan sosial) dan Pendataan DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial). kedua kegiatan ini saling berkaitan karena dari data verifikasi DTKS kecamatan Bekarangan melaksanakan kegiatan Puskesos dimana tim puskesos melaksanakan pelayanan kepada masyarakat berupa pembuatan kartu BPJS atau data sosial lainnya yang sebelumnya warga belum memiliki kartu BPJS, petugas ini jemput bola kemasyarakat langsung dlam bentuk pelayanan dari pintu ke pintu. Tujuan Inovasi Kamar Datu Bakarangan adalah: 1. Mendapatkan data masyarakat miskin yang akurat dan valid  2. Mempermudah pelayanan masyarakat terkait data  sosial di Kecamatan Bakarangan. Manfaat yang diperoleh: 1. sasaran pemberian bantuan kepada massyarakat miskin lebih akurat di Kecamatan Bakarangan  2. membantu kemudian pengurusan administrasi data sosial bagi masyarakat miskin di Kecamatan Bakarangan.


RSUD Di BUM (Rumah Sakit Umum Datu Sanggul Ikatan Kerja dengan Badan Usaha Milik Desa)

RSUD Datu Sanggul memuat MOU /perjanjian kerjasama dengan BUMDES binaan DPMD.  Adanya MOU antara RS Datu Sanggul dengan BUMDes /gabungan BUMDes. Rumah sakit masih menyusun rencana kebutuhan barang yang aka diminta kepada BUMDES sebagai penyedia bahan kebutuhan makanan untuk instalasi Gizi di RS Datu Sanggul.ÂÂ