Pemetaan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan & Air Bersih di Kabupaten Tapin

Kebutuhan akan pangan dan air merupakan kebutuhan utama bagi manusia dan lingkungan hidup sehingga perlu diteliti. Informasi tentang penyediaan jasa ekosistem penyediaan pangan dan air di Kabupaten Tapin belum tersedia secara secara komprehensif, oleh karena diperlukan suatu kajian untuk menganalisis tingkat atau level ketersediaan jasa ekosistem pangan dan air di kabupaten ini. Pendekatan untuk menghitung data jasa ekosistem penyedia pangan dan air dilakukan menggunakan data peranan ekoregion dan tutupan lahan di Kabupaten Tapin yang dianalisis secara spasial. Dengan demikian tujuan kajian ini adalah: (1) mengidentifikasi penggunaan/tutupan lahan dan bentuk morfologi lahan (ekoregion) di Kabupaten Tapin, dan (2) menganalisis dan memetakan daya dukung lingkungan berdasarkan penyediaan jasa ekosistem penyediaan pangan dan penyediaan air di wilayah Kabupaten Tapin.

Penilaian jasa ekosistem dilakukan menggunakan teknik analisis pembobotan dan skoring untuk bentang lahan, tipe vegetasi alami dan penutupan lahan. Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan penjumlahan berbobot (simple additive weighting) untuk menghasilkan nilai indeks jasa lingkungan penyedia pangan dan jasa lingkungan penyedia air. Penilaian daya dukung lingkungan penyediaan pangan menggunakan teknik analisis pembobotan dan skoring berdasarkan bentang lahan, tutupan lahan dan jenis vegetasi alami memperlihatkan bahwa 45,21% dari wilayah Kabupaten Tapin mempunyai jasa ekosistem penyediaan pangan dengan kelas sangat tinggi, 30,40% dalam kelas tinggi, 16,70% dalam kelas rendah, dan <5% untuk kelas sedang dan sangat rendah. Jasa ekosistem penyediaan pangan dengan kelas sangat tinggi dengan luasan terbesar meliputi Kecamatan Candi Laras Utara, Kecamatan Candi Laras Selatan dan Kecamatan Tapin Tengah. Wilayah ini berkaitan dengan penggunaan/tutupan lahan untuk pertanian dan perkebunan dan bentang lahan berupa dataran fluvial yang membentuk lahan dengan kesuburan tanah yang tinggi sehingga mempunyai kesesuaian lahan yang sesuai untuk tanaman pertanian dan perkebunan penyedia pangan.

Hasil analisis memperlihatkan bahwa daya dykung lingkungan penyedia air di Kabupaten Tapin didominasi oleh kelas sedang dengan luasan sebesar 57,61% dari wilayah kabupaten, dan disusul dengan kelas rendah sebesar 34,59%. Wilayah dengan jasa lingkungan penyedia air dengan kelas tinggi dan sangat tinggi hanya menduduki wilayah masing-masing seluas 5,11% dan 2,32% dari luasan kabupaten. Wilayah dengan jasa lingkungan penyedia air dengan kelas tinggi dan sangat tinggi tersebar di Kecamatan Piani dan Kecamatan Hatungun dengan penggunaan/tutupan lahan berupa hutan. Hasil survei terhadap responden memperlihatkan terjadinya kecenderungan penurunan ketersediaan jasa lingkungan penyediaan pangan dan penyediaan air di Kabupaten Tapin.

Penurunan ketersediaan jasa lingkungan ini diindikasikan dengan dimulai terjadinya alih fungsi lahan pertanian/kebun menjadi penggunaan lain, di mana alih fungsi lahan ini lebih banyak disebabkan faktor eksternal (tawaran dari luar). Hasil survei juga memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat bersedia untuk mempertahankan lahan pertanian/kebun untuk tetap berkontribusi terhadap jasa lingkungan dengan konpensasi tertentu. Konpensasi yang diinginkan oleh masyarakat lebih banyak dalam bentuk penyediaan pupuk dan bibit.