Sebagaimana visi jangka menengah daerah yang diusung oleh kepala daerah terpilih yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tapin adalah “Bersama Mewujudkan Tapin Maju, Sejahtera dan Agamis. Dimana diantara misinya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas berbasis agrobisnis dan pariwisata yang dimulai dari desa; dan memantapkan pengelolaan infrastruktur dan lingkungan secara berkelanjutan; terlihat jelas arah pembangunan Kabupaten Tapin adalah berfokus pada sektor pertanian dan pariwisata.
Kabupaten Tapin sebagai salah satu kabupaten penyangga tanaman pangan (khususnya padi), pada tahun 2021 mampu menghasilkan padi sawah sebanyak 410.374 ton dan padi ladang 13.324 ton. Lumbung padi sawah di Kabupaten Tapin berada di Kecamatan Tapin Tengah, yakni mampu memproduksi sebanyak 96.645 ton. Padi ladang, kebanyakan dihasilkan di Kecamatan Piani, yakni mencapai 6.940 ton. Bawang merah adalah salah satu jenis tanaman sayuran yang paling sering dikonsumsi masyarakat. Kebanyakan bawang merah didatangkan dari pulau jawa. Beberapa kecamatan di Kabupaten Tapin sudah mulai menanam bawang merah ini. Walaupun jika dibanding tahun 2020, luas panen 2021 makin berkurang yakni hanya 6.5 Ha dengan produksi 40.5 ton. Luas panen cabai rawit di Kabupaten Tapin pada 2021 meningkat dibanding 2020, yakni menjadi 479.3 Ha. Produksi juga meningkat menjadi 2.015,7 ton. Untuk tanaman buah-buahan di Kabupaten Tapin tahun 2021 didominasi oleh produksi jeruk siam (keprok) dengan produksi mencapai 25.965,13 ton, disusul produksi buah pisang yang mencapai 7.420,14 ton dan mangga 2.133,54 kwintal.
Produksi perkebunan pada tahun 2021 didominasi oleh kelapa sawit dengan jumlah produksi sekitar 58346,83 ton dengan diikuti oleh tanaman karet dengan jumlah 8138,37 ton. Perkembangan terakhir karet dan kelapa sawit menjadi salah satu komoditi terbaik yang dihasilkan oleh Kabupaten Tapin yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Selain itu komoditas yang dapat menjadi salah satu pendapatan ekonomi daerah dari kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Tapin, adalah batubara.
Jumlah unit usaha di sektor industri di Kabupaten Tapin tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,3% menjadi 7.216 unit usaha dibanding tahun 2020 yang sebanyak 7.123 unit usaha. Pada tahun 2021 kelompok industri di Kabupaten Tapin didominasi oleh Industri Kimia, Argo dan Hasil Hutan (IKAHH) yaitu sebanyak 6.260 unit usaha (86,75%). Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri mencapai 14.050 pekerja di tahun 2021, sedikit mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 sebanyak 13.911 pekerja. Nilai investasi yang tersalur ke sektor industri mencapai 44.858,31 milyar rupiah di tahun 2021 atau meningkat sebesar 0,85% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan nilai produksi sektor industri di 2021 mencapai 184,99 milyar atau meningkat 2,17% dibanding nilai produksi tahun 2020 Sebagai gambaran indikator ekonomi makro di Kabupaten Tapin tahun 2021 adalah sebagai berikut; persentase penduduk miskin di Kabupaten Tapin adalah 3,60%; Tingkat Kedalaman Kemiskinan 0,28%; Tingkat Keparahan Kemiskinan 0,04%; Tingkat Pengangguran Terbuka 6,92%; Laju Pertumbuhan Ekonomi 3,41%; dan Indeks Pembangunan Manusia 70,31.