Kabupaten Tapin, yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, Memiliki kekayaan sumber daya alam yang mendukung berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan jasa. Daerah ini juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan kekayaan alam, sumber daya manusia yang potensial, serta dukungan pemerintah, Tapin memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi dan pengembangan IPTEK di tingkat lokal. Kemajuan IPTEK sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karena dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor. Inovasi dan teknologi mampu mendorong peningkatan produksi dan daya saing, serta berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat dengan memperbaiki layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Selain itu, kemajuan IPTEK dapat memperkuat daya saing daerah di tengah era globalisasi yang menuntut penguasaan teknologi mutakhir. Fokus pada IPTEK akan membawa Tapin menjadi lebih kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. Perkembangan IPTEK juga akan memicu lahirnya berbagai inovasi pembangunan yang berdampak pada peningkatan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Inovasi menciptakan efisiensi, meminimalisir pemborosan sumber daya, dan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang adaptif serta kreatif dalam menghadapi tantangan global. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu langkah strategis dan terintegrasi. Salah satunya adalah menyusun Rencana Induk dan Peta Jalan Pengembangan IPTEK (RIPJP IPTEK) Kabupaten Tapin. Dokumen ini akan memuat identifikasi sumber daya, penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, serta kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Dukungan terhadap inovasi juga akan diberikan melalui insentif dan kompetisi. Dengan perencanaan yang matang, Kabupaten Tapin diharapkan dapat mengoptimalkan potensi IPTEK-nya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi secara signifikan terhadap kemajuan bangsa.
Bappelitbang Kabupaten Tapin berperan strategis dalam mendukung pembangunan daerah melalui fungsi penelitian dan pengembangan. Namun, kualitas litbang masih belum optimal akibat keterbatasan sumber daya manusia, anggaran, serta belum tersedianya petunjuk teknis dan standar operasional penelitian. Kondisi ini berdampak pada kurang maksimalnya peran litbang sebagai rumah kajian dan inovasi, sehingga kebijakan yang dihasilkan seringkali kurang efektif. Oleh karena itu, penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Penelitian Daerah menjadi penting sebagai acuan operasional untuk meningkatkan kualitas penelitian, memperkuat koordinasi antar perangkat daerah, serta memastikan keterpaduan hasil penelitian dengan arah kebijakan pembangunan. Dengan adanya juknis ini, Bappelitbang Kabupaten Tapin diharapkan mampu mewujudkan penelitian yang berkualitas, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat maupun tantangan pembangunan daerah.
Masterplan merupakan kerangka dari semua rencana pembangunan gedung dan infrastruktur di suatu kawasan atau wilayah. Masterplan dapat diterjemahkan sebagai Rencana Induk dan berisi tentang semua perencananan pembangunan yang menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integratif) dengan 15 aspek kajian seperti program fasilitas, zoning, tata ruang, arsitektur, lansekap, sistem penandaan & grafis lingkungan, keanekaragaman hayati, topografi dan titik acuan, tanah dan sistem struktur, sistem drainase, sistem transportasi dan perparkiran, sistem mekanikal bangunan dan kawasan, sistem elektrikal bangunan dan kawasan & IT, sistem pengelolaan lingkungan serta sosial.
Pariwisata memiliki peran penting dalam pembangunan wilayah. Kabupaten Tapin khususnya menjadi salah satu bagian geopark meratus karena dilalui oleh bentang alam pegunungan meratus dengan geosite yang tersebar di sebagian Kecamatan Piani. Penelitian ini mengkaji strategi dan potensi destinasi wisata baru dalam bentang alam geopark 2 meratus. Hasil studi menunjukkan masyarakat mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Geopark Meratus khususnya jika dikembangkan dan difokuskan di Kecamatan Piani. Pariwisata yang didukung adalah untuk penyelenggaraan event budaya dan pengembangan objek daya tarik wisata di sepanjang jalur geopark meratus di Kecamatan Piani. Ditemukan 9 lokasi wisata baru yang berpotensi untuk dijadikan sebagai destinasi wisata baru dalam kawasan. Agar geopark meratus ini dapat berkelanjutan, Pemerintah Daerah harus memprioritaskan pembangunan akses jalan menuju tempat wisata, menumbuhkan UMKM dan menciptakan produk khas lokal, serta meningkatkan kerjasama pariwisata dengan CSR. Strategi ini akan berdampak bagi perkembangan wilayah terutama untuk percepatan pengembangan geopark meratus khususnya Kecamatan Piani menjadi jalur penghubung antar wilayah kawasan strategis pariwisata.